Beranda | Artikel
Hukum Shalat di Belakang Ahli Bidah
Minggu, 28 November 2010

Syaikh Yusuf Asy Syubaili hafizhohullah ditanya oleh pendengar, “Apakah boleh shalat di belakang imam mubtadi’ (ahli bid’ah)?”

 

Jawaban beliau,

Hal tersebut dilihat dari bid’ah yang diperbuat (oleh sang imam, pen). Jika bid’ah yang dilakukan adalah bid’ah mukaffiroh (yang mengeluarkan pelakunya dari Islam), maka tidak boleh shalat di belakang imam seamcam itu. Semisal imam tersebut kebiasaannya adalah pengagung kubur dan bertawasul pada penghuni kubur dan beristighotsah kepada selain Allah, seperti ini adalah bid’ah mukaffiroh (pelakunya jadi batal Islamnya). Adapun jika bid’ah yang dilakukan oleh imam adalah bid’ah yang bukan mukaffiroh (artinya tidak sampai mengkafirkan pelakunya), seperti shalat di belakang orang yang merayakan Maulid Nabi, maka boleh dan sah shalat di belakang imam semacam itu. Bid’ah yang dia lakukan hanya menyelisihi tuntunan yang benar (tidak sampai mengkafirkan). Namun tidak boleh mengikutinya dalam bid’ah (seperti bid’ah maulid nabi yang ia lakukan) meskipun dia adalah qudwah (teladan) untuk manusia.

[Ditranskrip dari tanya jawab Syaikh Yusuf Asy Syubaili di Youtube di sini]

***

Intinya, boleh atau tidak shalat di belakang imam ahli bid’ah dilihat bagaimanakah jenis bid’ah yang ia perbuat sebagaimana diterangkan di atas. Wallahu a’lam.

Adapun tentang bid’ah maulid Nabi, sudah dibahas pada bahasan berikut:

  1. Sejarah Kelam Maulid Nabi.
  2. Ulama Ahlus Sunnah dalam Menyikapi Maulid Nabi.
  3. Alasan Sebagian Orang dalam Membela Maulid.

Prepared after ‘Isya’, 23rd Dzulhijjah 1431 H, 29/11/2010, in Riyadh, KSU

Muhammad Abduh Tuasikal

www.rumaysho.com


Artikel asli: https://rumaysho.com/1423-hukum-shalat-di-belakang-ahli-bidah.html